SUARA INDONESIA SAMPANG

Polisi Ungkap Kronologi Pembunahan Bocah 7 Tahun di Sampang

Redaksi - 11 July 2022 | 16:07 - Dibaca 947 kali
Peristiwa Daerah Polisi Ungkap Kronologi Pembunahan Bocah 7 Tahun di Sampang
Ilustrasi. Foto: Istimewa

SAMPANG - Pada hari Sabtu tanggal 09 juli 2022, telah terjadi pembunuhan sadis terhadap bocah 7 tahun Dsn. Barat Ds. Pulau mandangin Kec/ Kabupaten Sampang. Waktu kejadian sekitar pukul 14.00 wib Sabtu.

Polres Sampang berhasil mengungkap kronologi pembunuhan seorang bocah berinisial NH yang jasadnya tergeletak di selokan yang tertutup batu.

Korban atas nama insial NH jenis Klamin perempuan, Tempat lahir Sampang 22 Mei 2015. Pelaku atas nama inisial AM, Jenis Klamin perempuan, Tempat lahir 11 maret 2008 Sampang.

Kabid Humas Polres Sampang Ipda Dodi menjelaskan, awalnya Tersangka menginap di rumah sendiri. NH selama kurang lebih lima hari dikarenakan telah diusir oleh tantenya.

Hingga pelaku akhirnya melihat korban sendirian. Sedang memakai emas anting dan gelang di tangannya.

Tersangka AM ingin memiliki emas tersebut. Tersangka mendapat kesempatan, lalu mengajak NH untuk rujakan namun tidak terlaksana, karena Tersangka tidak memiliki uang sedikitpun, kemudian Tersangka mengajak sendiri.

Kemudian NH ke belakang rumah ibu tirinya, dimana sebelumnya tempat tersebut memang sepi. Hingga sesampainya di tempat tersebut Tersangka berada di belakang sendiri.

"Lalu NH ditutup mulutnya dengan menggunakan kerudung miliknya, hingga tidak dapat berbicara, dan mengikat kerudung ke kedua tangannya. Tersangka mengikat kedua kakinya, serta tersangka mengikat lehernya menggunakan tali karena masih bernafas," ungkapnya.

Kemudian Tersangka mengambil bongkahan batu bata, lalu Tersangka pukulkan ke arah kepala dan dahi sebanyak lima kali, hingga mengalami pendarahan dan meninggal dunia.

"Setelah itu Tersangka AM mengambil sepasang anting milik korban dan dua buah gelang milik korban. Karena Tersangka takut ketahuan kemudian Tersangka membuang jasatnya ke dalam selokan saluran air dan ditimpa batu untuk mensiasati tidak ditemukannya jasad korban NH," tutup Ibda Dodi (Rosi)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya