SAMPANG, Suaraindonesia.co.id - Penyulingan air bersih di Desa Marparan, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang dikeluhkan warga.
Piranti yang mengubah air laut menjadi air tawar ini justru tak berfungsi saat dibutuhkan warga pada musim kemarau tahun ini. Terlebih, desa Marparan merupakan termasuk desa yang kekeringan ektrim di wilayah kabupaten Sampang.
Rois, salah seorang warga menyatakan, sampai saat ini penyulingan air tersebut belum dirasakan oleh masyarakat. Saat uji coba, alat itu memang berfungsi.
"Hanya saja dulu uji coba saat musim hujan saja. Tapi sekarang saat musim kemarau panjang seperti ini tidak fungsi," ucapnya kepada Suaraindonesia.co.id, Selasa (24/10/2023).
Ia menuturkan, informasinya diduga penyulingan tersebut, air asin menjadi air tawar yang bersih dari hasil pengeborannya.
Menurut Iwan yang juga warga Marparan, sampai saat ini hasil dari penyulingan tersebut belum dirasakan oleh warga, karena belum difungsikan.
"Dulu ada tulisan dari PT di sebelah tembok barat, namun sekarang tidak ada," jelasnya, Selasa (24/10/2023).
Menurut Iwan, informasinya penyulingan tersebut menelan anggara puluhan juta rupiah, tapi sampai saat masih belum berfungsi.
"Tapi untuk kepastiannya anggarannya masih belum tau juga saya berapanya, karena saya warga biasa," jelasnya sambil tertawa.
Sementara itu, Pejabat Kepala Desa Marparan Gofur saat dikonfirmasi melalui telpon dan pesan aplikasi WhatsApp belum memberikan respon. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Hoirur Rosikin |
Editor | : Danu Sukendro |
Komentar & Reaksi